Menggunakan bahasa formal lamaran – Mencari kerja? Ingin membuat kesan profesional dan menonjol dari kandidat lainnya? Rahasianya terletak pada penggunaan bahasa formal dalam lamaran kerja. Dengan bahasa formal, Anda akan tampil lebih profesional dan meningkatkan peluang diterima.

Artikel ini akan membahas pentingnya bahasa formal dalam lamaran kerja, ciri-cirinya, dan tips praktis untuk menyusun lamaran yang efektif. Simak baik-baik dan siapkan diri Anda untuk menaklukkan dunia kerja!

Pentingnya Bahasa Formal dalam Lamaran Kerja

Lamaran kerja merupakan pintu gerbang utama untuk memasuki dunia profesional. Dokumen ini menjadi representasi dirimu di mata calon pemberi kerja, dan bahasa yang kamu gunakan memegang peranan penting dalam membangun kesan pertama yang positif. Penggunaan bahasa formal dalam lamaran kerja sangatlah krusial, karena mencerminkan profesionalitas, keseriusan, dan kemampuanmu dalam berkomunikasi secara efektif.

Mengapa Bahasa Formal Penting dalam Lamaran Kerja?

Bahasa formal dalam lamaran kerja menunjukkan bahwa kamu memahami protokol dan etika profesional dalam dunia kerja. Bahasa yang tepat dan sopan akan membuat lamaranmu lebih mudah dipahami dan dihargai oleh perekrut. Selain itu, bahasa formal juga membantu kamu dalam menyampaikan pesan dengan jelas dan ringkas, sehingga lamaranmu dapat menarik perhatian dan meningkatkan peluangmu untuk mendapatkan panggilan interview.

Contoh Kalimat Formal dan Informal dalam Lamaran Kerja

Perbedaan antara bahasa formal dan informal dalam lamaran kerja terletak pada pemilihan kata dan struktur kalimat. Berikut adalah beberapa contoh kalimat formal dan informal yang umum digunakan dalam lamaran kerja:

  • Formal:Saya ingin menyampaikan rasa terima kasih atas waktu dan pertimbangan Bapak/Ibu.

    Informal:Makasih ya buat waktunya.

  • Formal:Saya sangat tertarik dengan posisi [nama posisi] yang ditawarkan di perusahaan Bapak/Ibu.

    Informal:Gue tertarik banget sama posisi [nama posisi] di perusahaan lo.

  • Formal:Saya yakin bahwa pengalaman dan keterampilan saya akan menjadi aset yang berharga bagi perusahaan Bapak/Ibu.

    Informal:Gue yakin pengalaman dan skill gue bakal berguna buat perusahaan lo.

Perbedaan Bahasa Formal dan Informal dalam Lamaran Kerja

Kata Formal Kata Informal Contoh Penggunaan
Berpengalaman Jago Saya berpengalaman dalam [bidang keahlian].
Memiliki Keterampilan Bisa Saya memiliki keterampilan dalam [keterampilan yang dimiliki].
Mencari Pekerjaan Nyari Kerja Saya sedang mencari pekerjaan di bidang [bidang pekerjaan].
Mengajukan Lamaran Ngasih Lamaran Saya mengajukan lamaran untuk posisi [nama posisi].
Menguasai Jago Saya menguasai bahasa Inggris dengan baik.

Ciri-ciri Bahasa Formal dalam Lamaran Kerja: Menggunakan Bahasa Formal Lamaran

Dalam dunia profesional, lamaran kerja merupakan gerbang utama untuk memasuki suatu perusahaan. Dokumen ini menjadi representasi dirimu, mencerminkan kepribadian dan profesionalitasmu. Oleh karena itu, penggunaan bahasa formal dalam lamaran kerja sangatlah penting. Bahasa formal tidak hanya menunjukkan keseriusanmu dalam melamar pekerjaan, tetapi juga membantu kamu dalam menyampaikan pesan dengan jelas, ringkas, dan profesional.

Baca Juga:  Gaji Operator Mesin Las Argon: Panduan Lengkap dan Prospek Karier

Identifikasi Ciri-ciri Bahasa Formal

Bahasa formal dalam lamaran kerja memiliki ciri-ciri khusus yang membedakannya dengan bahasa sehari-hari. Berikut adalah beberapa ciri utama yang perlu kamu perhatikan:

  • Penggunaan Kata Baku: Dalam lamaran kerja, gunakan kata baku yang sesuai dengan EYD (Ejaan Yang Disempurnakan). Hindari penggunaan kata gaul, slang, atau bahasa daerah. Contoh: “Saya ingin melamar pekerjaan” (formal) vs “Gue mau ngelamar kerja” (tidak formal).
  • Kalimat yang Jelas dan Runtut: Susun kalimat dengan struktur yang benar dan mudah dipahami. Hindari kalimat bertele-tele atau menggunakan frasa yang tidak perlu. Contoh: “Saya sangat tertarik dengan posisi ini karena pengalaman saya di bidang [sebutkan bidang] sangat relevan” (formal) vs “Gue tertarik banget sama posisi ini, soalnya pengalaman gue di bidang [sebutkan bidang] pas banget” (tidak formal).

  • Hindari Penggunaan Bahasa Emosional: Bahasa formal dalam lamaran kerja bersifat objektif dan profesional. Hindari penggunaan bahasa yang menunjukkan emosi berlebihan, seperti “sangat gembira” atau “sangat kecewa”. Contoh: “Saya sangat bersemangat untuk bergabung dengan tim Anda” (formal) vs “Gue excited banget buat gabung sama tim lo” (tidak formal).

  • Menghormati Penerima Lamaran: Gunakan bahasa yang sopan dan hormat kepada pihak penerima lamaran. Hindari penggunaan kata-kata yang kasar atau tidak pantas. Contoh: “Saya mohon pertimbangan Bapak/Ibu untuk menerima saya” (formal) vs “Tolong dong, terima gue ya” (tidak formal).
  • Hindari Singkatan dan Akronim: Singkatan dan akronim yang tidak umum dapat membuat lamaranmu sulit dipahami. Gunakan kata lengkap untuk menjaga profesionalitas. Contoh: “Saya memiliki pengalaman di bidang IT” (formal) vs “Gue punya pengalaman di bidang IT” (tidak formal).

Contoh Kalimat Bahasa Formal dalam Lamaran Kerja

Berikut beberapa contoh kalimat yang menunjukkan ciri-ciri bahasa formal dalam lamaran kerja:

  • Dengan hormat, saya ingin mengajukan lamaran pekerjaan sebagai [posisi] di perusahaan Bapak/Ibu.
  • Saya sangat tertarik dengan posisi ini karena pengalaman saya di bidang [sebutkan bidang] sangat relevan.
  • Saya yakin bahwa kemampuan dan pengalaman saya dapat memberikan kontribusi positif bagi perusahaan Bapak/Ibu.
  • Saya bersedia untuk mengikuti proses seleksi yang Bapak/Ibu tentukan.
  • Demikian lamaran pekerjaan ini saya sampaikan. Atas perhatian dan kesempatan yang diberikan, saya ucapkan terima kasih.

Contoh Penggunaan Kata Baku dan Tidak Baku

Perhatikan contoh penggunaan kata baku dan tidak baku dalam lamaran kerja berikut:

Kata Baku Kata Tidak Baku
Melamar Ngelamar
Pengalaman Pengalaman
Menyampaikan Nge-share
Bergabung Gabung
Bersedia Siap

Struktur dan Tata Bahasa Lamaran Kerja

Lamaran kerja yang baik tidak hanya berisi informasi yang lengkap, tapi juga tersusun rapi dan ditulis dengan bahasa yang benar. Struktur dan tata bahasa yang tepat akan membuat lamaranmu lebih profesional dan mudah dipahami oleh perekrut.

Struktur Lamaran Kerja

Struktur lamaran kerja yang baku umumnya terdiri dari tiga bagian utama:

  • Surat Lamaran
  • Curriculum Vitae (CV)
  • Dokumen Pendukung

Surat Lamaran

Surat lamaran merupakan bagian pertama yang akan dibaca oleh perekrut. Surat ini berisi informasi singkat tentang dirimu dan alasanmu melamar pekerjaan tersebut. Berikut adalah struktur umum surat lamaran:

  • Kop Surat:Berisi nama lengkap, alamat, nomor telepon, dan alamat email.
  • Tanggal:Tanggal penulisan surat lamaran.
  • Perihal:Mencantumkan posisi yang dilamar.
  • Kepada Yth.:Mencantumkan nama dan jabatan penerima surat (jika diketahui).
  • Salam Pembuka:Biasanya dimulai dengan “Dengan hormat,” atau “Yang terhormat,”
  • Isi Surat:Berisi paragraf pembuka yang mencantumkan posisi yang dilamar, sumber informasi lowongan, dan alasanmu tertarik dengan posisi tersebut. Kemudian, tuliskan pengalaman dan keahlian yang relevan dengan posisi yang dilamar. Akhiri dengan paragraf penutup yang menyatakan harapanmu untuk diterima dan ucapan terima kasih.

  • Salam Penutup:Biasanya diakhiri dengan “Hormat kami,” atau “Demikian surat lamaran ini kami sampaikan,”
  • Tanda Tangan:Tanda tangan dan nama lengkap.
Baca Juga:  Gaji di PLTU: Faktor, Tunjangan, dan Peluang Karier

Curriculum Vitae (CV)

CV merupakan dokumen yang berisi informasi lengkap tentang riwayat pendidikan, pengalaman kerja, keahlian, dan prestasi yang kamu miliki. Berikut adalah struktur umum CV:

  • Identitas Diri:Berisi nama lengkap, alamat, nomor telepon, dan alamat email.
  • Riwayat Pendidikan:Mencantumkan pendidikan formal yang pernah kamu tempuh, mulai dari yang terakhir hingga yang pertama, dengan menyertakan nama institusi, jurusan, dan tahun kelulusan.
  • Pengalaman Kerja:Mencantumkan pengalaman kerja yang relevan dengan posisi yang dilamar, dengan menyertakan nama perusahaan, posisi, dan periode kerja. Uraikan tugas dan tanggung jawab yang pernah kamu lakukan di setiap posisi tersebut.
  • Keahlian:Mencantumkan keahlian yang kamu miliki, baik yang berhubungan dengan pekerjaan yang dilamar maupun keahlian lainnya, seperti penguasaan bahasa asing, komputer, dan lain sebagainya.
  • Prestasi:Mencantumkan prestasi yang pernah kamu raih, baik di bidang akademik, pekerjaan, maupun kegiatan lainnya.
  • Minat dan Hobi:Mencantumkan minat dan hobi yang kamu miliki, terutama yang relevan dengan pekerjaan yang dilamar.
  • Referensi:Mencantumkan nama dan kontak orang yang dapat memberikan referensi tentang dirimu.

Dokumen Pendukung

Dokumen pendukung merupakan dokumen tambahan yang diperlukan untuk melengkapi lamaran kerja. Dokumen ini bisa berupa:

  • Transkrip Nilai:Salinan transkrip nilai dari institusi pendidikan terakhir.
  • Sertifikat:Sertifikat pelatihan, sertifikasi, atau penghargaan yang relevan dengan posisi yang dilamar.
  • Surat Rekomendasi:Surat rekomendasi dari dosen, atasan, atau orang yang dapat memberikan referensi tentang dirimu.
  • Portofolio:Kumpulan karya yang menunjukkan kemampuanmu, seperti desain, artikel, atau video.

Tata Bahasa Formal dalam Lamaran Kerja

Tata bahasa formal merupakan hal penting dalam lamaran kerja. Berikut adalah beberapa aturan tata bahasa formal yang harus dipatuhi:

  • Penggunaan Tanda Baca:Pastikan penggunaan tanda baca seperti titik, koma, tanda tanya, dan tanda seru tepat dan sesuai aturan.
  • Ejaan:Perhatikan ejaan kata dan gunakan kamus atau pedoman ejaan yang resmi.
  • Kalimat Efektif:Gunakan kalimat yang efektif, jelas, dan mudah dipahami. Hindari kalimat yang bertele-tele dan tidak fokus.
  • Kata Baku:Gunakan kata baku dan hindari penggunaan bahasa gaul atau slang.
  • Penghindaran Penggunaan Kata-Kata Kasar:Hindari penggunaan kata-kata kasar atau bahasa yang tidak sopan.
  • Keselarasan Paragraf:Pastikan setiap paragraf dalam surat lamaran memiliki keselarasan dan hubungan yang logis dengan paragraf lainnya.

Contoh Kesalahan Tata Bahasa dalam Lamaran Kerja

“Saya ingin melamar pekerjaan sebagai desainer grafis di perusahaan anda. Saya sangat tertarik dengan posisi ini karena saya punya banyak pengalaman dalam mendesain.”

Kalimat di atas tidak efektif karena terlalu singkat dan tidak jelas. Berikut adalah contoh perbaikannya:

“Dengan hormat, saya ingin mengajukan lamaran pekerjaan sebagai Desainer Grafis di perusahaan Bapak/Ibu. Saya tertarik dengan posisi ini karena pengalaman saya dalam mendesain selama [sebutkan jumlah tahun] tahun telah membekali saya dengan kemampuan yang relevan, seperti [sebutkan keahlian desain]. Saya yakin kemampuan saya dapat berkontribusi pada kemajuan perusahaan Bapak/Ibu.”

Tips Menyusun Lamaran Kerja dengan Bahasa Formal

Menyusun lamaran kerja dengan bahasa formal yang efektif dan profesional adalah langkah penting untuk meningkatkan peluangmu mendapatkan pekerjaan yang kamu inginkan. Bahasa formal menunjukkan keseriusan dan profesionalitasmu, sekaligus membantu kamu menyampaikan kualifikasi dan pengalamanmu dengan jelas dan ringkas. Berikut adalah beberapa tips praktis untuk menyusun lamaran kerja dengan bahasa formal yang tepat:

Memulai dengan Kalimat Pembuka yang Menarik

Kalimat pembuka surat lamaran adalah kesempatan pertama untuk menarik perhatian perekrut. Gunakan bahasa yang formal dan sopan, serta hindari bahasa yang terlalu santai atau informal. Berikut contoh kalimat pembuka yang formal dan menarik:

  • Dengan hormat, saya ingin mengajukan lamaran pekerjaan sebagai [Jabatan yang dilamar] di perusahaan [Nama perusahaan], yang saya ketahui melalui [Sumber informasi].
  • Melalui surat ini, saya bermaksud mengajukan lamaran pekerjaan sebagai [Jabatan yang dilamar] di perusahaan [Nama perusahaan]. Saya tertarik dengan posisi ini karena [Alasan tertarik dengan posisi tersebut].
Baca Juga:  Membuat Surat Lamaran untuk Pekerjaan Teknis yang Menarik

Menyusun Kalimat yang Menunjukkan Pengalaman Kerja dan Kualifikasi

Saat menulis tentang pengalaman kerja dan kualifikasi, gunakan bahasa yang jelas, ringkas, dan mudah dipahami. Hindari penggunaan bahasa yang terlalu rumit atau jargon yang tidak umum dipahami. Berikut contoh kalimat yang menunjukkan pengalaman kerja dan kualifikasi dengan bahasa formal:

  • Selama [Durasi] tahun bekerja sebagai [Jabatan sebelumnya] di [Nama perusahaan], saya memiliki pengalaman [Uraian pengalaman relevan dengan posisi yang dilamar].
  • Saya memiliki [Keahlian] yang relevan dengan posisi ini, yang saya peroleh melalui [Sumber keahlian, contoh: pendidikan, pelatihan, pengalaman kerja].

Menutup dengan Kalimat Penutup yang Profesional

Kalimat penutup surat lamaran harus menunjukkan rasa terima kasih dan antusiasmemu untuk mendapatkan pekerjaan tersebut. Gunakan bahasa yang sopan dan formal, serta hindari kalimat yang terlalu panjang atau bertele-tele. Berikut contoh kalimat penutup yang formal dan profesional:

  • Atas perhatian dan waktu Bapak/Ibu, saya ucapkan terima kasih. Saya berharap dapat memperoleh kesempatan untuk wawancara lebih lanjut.
  • Demikian surat lamaran ini saya buat dengan sebenar-benarnya. Atas perhatian dan kesempatan yang diberikan, saya ucapkan terima kasih.

Contoh Lamaran Kerja dengan Bahasa Formal

Dalam dunia profesional, lamaran kerja merupakan pintu gerbang menuju peluang karier yang lebih baik. Lamaran kerja yang ditulis dengan bahasa formal yang baik dan benar akan memberikan kesan profesional dan meningkatkan peluang Anda diterima. Bahasa formal dalam lamaran kerja menunjukkan bahwa Anda memahami etika profesional dan mampu berkomunikasi dengan baik, sehingga meningkatkan kepercayaan rekruter terhadap kualitas Anda.

Contoh Lengkap Lamaran Kerja

Berikut adalah contoh lengkap lamaran kerja yang ditulis dengan bahasa formal:

Kepada Yth. Bapak/Ibu HRD PT. [Nama Perusahaan]di Tempat

Dengan hormat,

Melalui surat lamaran ini, saya [Nama Lengkap] yang terlahir di [Tempat Lahir], [Tanggal Lahir], bermaksud untuk melamar pekerjaan sebagai [Posisi yang Dilamar] di perusahaan yang Bapak/Ibu pimpin.

Saya merupakan lulusan [Jurusan] dari [Nama Perguruan Tinggi] dengan nilai IPK [Nilai IPK]. Selama kuliah, saya aktif dalam berbagai kegiatan organisasi, seperti [Sebutkan Kegiatan Organisasi]. Saya juga memiliki pengalaman kerja sebagai [Posisi Kerja Sebelumnya] di [Nama Perusahaan Sebelumnya], selama [Durasi Kerja].

Saya yakin bahwa keahlian dan pengalaman yang saya miliki sesuai dengan persyaratan yang dibutuhkan untuk posisi [Posisi yang Dilamar]. Saya bersemangat untuk belajar dan berkembang di lingkungan kerja yang profesional seperti PT.

[Nama Perusahaan].

Demikian surat lamaran ini saya buat dengan sebenar-benarnya. Atas perhatian dan kesempatan yang diberikan, saya ucapkan terima kasih.

Hormat saya,

[Nama Lengkap]

Bagian-Bagian Penting dalam Lamaran Kerja Formal, Menggunakan bahasa formal lamaran

Lamaran kerja formal umumnya terdiri dari beberapa bagian penting, yaitu:

  • Salam Pembuka: Mencantumkan salam hormat kepada pihak yang dituju (misalnya, Yth. Bapak/Ibu HRD). Hindari salam yang terlalu santai atau kurang formal.
  • Pernyataan Tujuan: Jelaskan dengan jelas posisi yang diinginkan dan tujuan mengajukan lamaran.
  • Riwayat Pendidikan: Sebutkan jenjang pendidikan yang ditempuh, jurusan, nama perguruan tinggi, dan nilai IPK.
  • Pengalaman Kerja: Tuliskan pengalaman kerja yang relevan dengan posisi yang diinginkan, termasuk nama perusahaan, posisi, dan durasi kerja.
  • Keahlian dan Kemampuan: Sebutkan keahlian dan kemampuan yang dimiliki yang relevan dengan persyaratan posisi yang diinginkan.
  • Motivasi: Tuliskan motivasi dan alasan mengapa Anda tertarik bekerja di perusahaan tersebut.
  • Penutup: Akhiri lamaran dengan ucapan terima kasih dan salam hormat.

Dampak Positif Bahasa Formal dalam Lamaran Kerja

Bahasa formal dalam lamaran kerja memberikan kesan profesional dan meningkatkan peluang diterima karena:

  • Meningkatkan Kesan Profesional: Bahasa formal menunjukkan bahwa Anda memahami etika profesional dan mampu berkomunikasi dengan baik, sehingga meningkatkan kepercayaan rekruter terhadap kualitas Anda.
  • Menunjukkan Keseriusan: Lamaran yang ditulis dengan bahasa formal menunjukkan bahwa Anda serius dalam melamar pekerjaan tersebut dan bersedia meluangkan waktu untuk menyusun lamaran yang baik.

  • Meningkatkan Peluang Diterima: Rekruter lebih tertarik pada kandidat yang mampu menunjukkan profesionalitas dalam lamaran kerja. Bahasa formal dapat membantu Anda menonjol di antara kandidat lainnya.

Simpulan Akhir

Menggunakan bahasa formal dalam lamaran kerja adalah investasi yang berharga. Dengan bahasa yang tepat, Anda akan menunjukkan profesionalitas, dedikasi, dan keseriusan dalam meraih peluang karier yang diimpikan. Jadi, mulailah berlatih dan tingkatkan kemampuan menulis Anda untuk meraih kesuksesan!

FAQ Lengkap

Apakah menggunakan bahasa formal berarti menggunakan kata-kata yang sulit?

Tidak, bahasa formal lebih tentang kejelasan dan kesopanan, bukan tentang penggunaan kata-kata yang rumit.

Bagaimana jika saya tidak yakin apakah kalimat saya formal atau informal?

Coba baca kembali kalimat Anda dan tanyakan pada diri sendiri, “Apakah kalimat ini terdengar profesional dan sopan?” Jika tidak, cobalah untuk menulis ulang dengan bahasa yang lebih formal.

tes

Bagikan:

Tinggalkan komentar